Untuk melamar pekerjaan, anak dari Kim Jin-kook, sekretaris senior presiden Korea Selatan untuk urusan sipil, memasukkan nama ayahnya itu ke dalam CV. Akibatnya, Kim Jin-kook mengundurkan diri dan mengucapkan permohonan maaf kepada publik atas kelakuan putranya, lalu berjanji akan bertanggung jawab.
Dikatakan bahwa putranya yang berusia 31 tahun membawa nama Kim Jin-kook di CV untuk melamar pekerjaan di lima perusahaan. Dalam salah satu lamaran ke perusahaan konsultan, anak pejabat itu menulis, "Ayahku Kim Jin-kook, sekretaris senior untuk urusan sipil," di kolom yang menggambarkan proses perkembangan kariernya.
Dia menambahkan, "Ayahku akan memberikan banyak bantuan." Lalu ketika diminta untuk menggambarkan kelebihan dan kekurangannya, dia menulis, akan meminta ayahnya untuk "membantu mencapai impian perusahaan ini."
Putra Kim Jin-kook dilaporkan mengirimkan CV serupa ke perusahaan-perusahaan lain. Semua perusahaan menghubungi dia, beberapa untuk mengkonfirmasi apakah benar-benar putra sekretaris presiden, dan terkejut melihat betapa terang-terangan isi surat lamarannya, serta mencurigai peniruan identitas.
Anggota DPR dari Partai Demokrat yang berkuasa, Jun Jae-soo, kemudian mengunggah pesan Facebook dari kakak laki-laki Kim Jin-kook, yang menyebut keponakannya itu menderita skizofrenia sejak SMA, dan tidak dapat memiliki kehidupan sosial yang normal karena sering dirawat di rumah sakit selama dalam 15 tahun terakhir.