Membuat sweter berwarna hitam dengan kerah tinggi hingga menutup sebagian wajah dan ada lubang dengan garis bibir merah yang lebar di sekitar mulut, rumah mode kenamaan asal Italia, Gucci mendapat kecaman dari publik yang menganggap baju itu rasial. Dilansir dari AFP, sweater itu merupakan bagian dari koleksi Musim Dingin 2018 Gucci, yang dijual seharga 890 dollar AS atau sekitar Rp 12,4 juta.
"Gucci dengan amat dalam meminta maaf atas keresahan yang disebabkan jumper balaclava wol," demikian pernyataan manajemen perusahaan. "Kami menganggap keberagaman sebagai nilai fundamental untuk ditegakkan sepenuhnya, dihormati, dan berada di garis depan dalam berbagai keputusan yang kami buat," imbuhnya.
Kolumnis Washington Post Michelle Singletary menyayangkan ironi tersebut yang bertepatan Bulan Sejarah Afrika-Amerika atau Black History Month pada Februari ini di Amerika Serikat. "Kita punya satu bulan untuk merayakan sejarah Afrika-Amerika," kicaunya di Twitter. "Kita adalah bangsa yang sangat memerlukan pelatihan soal keberagaman," imbuhnya.