Untuk kedua kalinya, Tesla Model S kembali gagal meraih peringkat Top Safety Pick dari lembaga keselamatan jalan raya Amerika Serikat (AS) atau Insurance Institute for Highway Safety (IIHS). Karena untuk kedua kalinya juga, mobil bertenaga listrik itu mendapat nilai buruk dalam pengujian keselamatan penghuni kabin lewat metode menabrakkan kendaraan ke benda tidak bergerak.
IIHS terakhir kali menguji Model S pada 2016. Hasilnya ditemukan sabuk pengaman tidak langsung mengencang ketika tabrakan terjadi, sehingga kepala dan dada pengemudi menyentuh lingkar kemudi. Tesla melakukan perbaikan pada model 2017, namun saat diuji tabrak hasilnya sama saja, tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Selain sabuk pengaman, IIHS juga mendapatkan bahwa sedan AS ini gagal untuk melindungi kotak baterai sehingga dapat masuk ke dalam kabin. IIHS juga menganggap lampu depannya mendapat peringkat buruk.
Menanggapi hasil uji tabrak yang dilakukan IIHS, Tesla merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Model S mendapat rating tertinggi dalam pengujian kecelakaan IIHS di setiap kategori kecuali satu, uji tabrak depan.
"IIHS yang didukung oleh pemerintah memberikan pengujian keamanan kendaraan yang obyektif dan akurat serta menemukan Model S dan Model X menjadi dua mobil dengan cedera penumpang terendah ketika kecelakaan. Sebelumnya pernah diuji, dan membuat keduanya sebagai mobil teraman dalam sejarah," tulis Tesla dalam peryataan resminya.
Tesla Model S yang diuji IIHS masuk dalam kategori sedan besar. Lembaga tersebut juga menguji mobil baru dalam kategori yang sama seperti Lincoln Continental, Mercedes-Benz E-Class, dan Toyota Avalon. Ketiganya mendapat predikat Top Safety Pick. (Autoguide, 11/7/2017)