Lagi-lagi narapidana kembali kabur dari lembaga Pemasyarakatan (LP), kali ini napi yang kabur tersebut merupakan empat narapidana asing dari Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar.
Mereka berhasil kabur dengan cara menggali terowongan berukuran 50x75 cm dengan panjang kurang lebih 15 meter. Menurut Kepala Lapas Kerobokan, Tony Nainggolan, kaburnya 4 narapidana tersebut diketahui saat apel pagi, Senin (19/6/2017).
"Saat dilakukan pengecekan, keempatnya sudah tidak ada," ujar Nainggolan saat dihubungi Senin (19/6/2017).
Menanggapi hal itu, Menteri hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengatakan dirinya telah berkirim surat ke Menteri Sekretaris Negara Pratikno agar persoalan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bisa dirapatkan bersama Presiden Joko Widodo.
"Saya sudah minta, bahkan saya sudah kirim surat ke Mensesneg untuk membuat rapat terbatas untuk materi mengenai lapas, termasuk di dalamnya pengalihan ke daerah terluar. Sudah saya kirim surat, tinggal tentukan waktunya. Sekaligus saja kita bicarakan," ujar Yasonna di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Keinginan diadakannya rapat terbatas mengenai persoalan lapas berkaca dari peristiwa kaburnya empat narapidana warga negara asing dari Lapas Kerobokan, Denpasar beberapa hari lalu.
Yasonna mengatakan, Lapas Kerobokan adalah salah satu lapas yang kondisinya sudah tidak memungkinkan. Selain melebihi kapasitas penghuni, lokasi Lapas Kerobokan menurut politisi PDI Perjuangan itu juga kurang baik, karena di tengah kota Denpasar.
"Memang kerobokan ini sudah masuk taraf kondisinya sangat prihatin, dan overkapasitas. dimana kondisinya tidak lagi cocok, dari dulu ada masalah. Sekarang ada pikiran untuk memindahkannya ke tempat lain kajiannya. Hanya di Bali kan tanah sangat mahal sekali. Sedang kita kaji sekarang itu," ucap Yasonna.