Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pekan lalu, menangkap Kepala Seksi III Intel Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Parlin Purba. Ia diduga menerima suap terkait pengumpulan data dan bahan keterangan terkait proyek pembangunan irigasi yang berada di bawah Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Provinsi Bengkulu.
Belum sepekan berlalu, viral sejumlah foto jaksa yang menyikapi penangkapan tersebut. Seorang jaksa berfoto sambil memegang sebuah kertas dengan tulisan "Kami terus bekerja walau anggaran terbatas. Kami tetap semangat walau tanpa pencintraan. Kinerja kami jangan kamu hancurkan dengan #OTTRecehan".
Jaksa lain berpose sambil memegang tulisan berbeda, yakni "Sudah ribuan perkara korupsi kami tangani, sudah triliunan uang negara kami selamatkan. Kinerja kami jangan kamu hancurkan dengan #OTTRecehan".
Saat dikonfirmasi, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Muhammad Rum membenarkan bahwa ada sejumlah jaksa yang membuat sikap terkait tangkap tangan oknum Kejati Bengkulu.
Namun, Rum menegaskan bahwa tulisan itu merupakan sikap pribadi. "Intinya memang mereka (para jaksa) telah bekerja optimal, maka mereka kecewa dengan perilaku oknum jaksa PP di Kejati Bengkulu yang mencoreng kinerja mereka," ujar Rum.
Sementara itu, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengomentari terkait foto tersebut, menurutnya aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan para jaksa terhadap rekan kerjanya yang melakukan pelanggaran hukum.
"Ini sebenarnya bentuk kekecewaan jaksa-jaksa yang tentunya berintegritas berdedikasi tinggi meski di tengah keterbatasan dia masih menjalankak tugasnya dengan baik. Ketika ada oknum yang melakukan perbuatan atau penyimpangan itu menjadi kekecewaan mereka. Itu saja sebenarnya," ujar Prasetyo di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.