Wacana untuk memberlakukan sistem ganjil-genap di jalan tol pada saat arus mudik Lebaran 2017 muncul lagi.
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengemukakan hal itu saat meninjau jalur mudik tol di KM 10 Cikunir, Bekasi, dan rest area KM 19 Tambun, Kabupaten Bekasi, Kamis (8/6/2017) kemarin.
Menurut Iriawan, pihaknya berencana menerapkan sistem ganjil-genap jalur mudik di jalan tol. Penerapan tersebut sebagai upaya untuk mengurai kemacetan saat arus mudik di jalan tol.
"Kami akan diskusikan besok terkait ganjil-genap, karena itu menyangkut terlalu banyaknya pengemudi saat mudik. Makanya kami pikirkan untuk terapkan seperti di jalanan Jakarta," kata Iriawan saat meninjau jalur mudik tol di KM 10 Cikunir.
Pasalnya, di ruas tol menuju Cikampek, lanjut Iriawan, terdapat kurang lebih 200.000 kendaraan per hari yang melintas. Data tersebut sesuai dengan jumlah pemudik pada tahun lalu.
"Termasuk contra flow, pasti ada. Ini mulai dari kilometer 14, contra flow. Kami akan pelajari," katanya.
'Jurus' lain yang akan dilakukan Kapolda adalah menurunkan polisi bersepeda motor ke jalan tol untuk mengurai kemacetan.
"Kami akan mendirikan posko di dalam tol, dan anggota kami minta memakai motor roda dua untuk mengurai kemacetan. Memang ini suka dipakai oleh PJR Korlantas, tapi secara teritorial wilayah hukum masuk Polda Metro Jaya. Tapi ini semua dibawah kendali Polda Metro Jaya," kata Iriawan
Selain melakukan rekayasa lalu lintas, Polda juga akan menerjunkan ribuan personel untuk mengamankan dan melancarkan arus mudik.
"Di setiap titik ada 60 personel untuk mengurai. Total akan sampai 2.000 personel untuk bisa melancarkan arus mudik nanti," ujar Iriawan.
Penerapan ganjil genap dilakukan dengan cara menyesuaikan angka terakhir pada pelat nomor polisi kendaraan dengan tanggal di hari itu. Jika pelat nomor tak sesuai dengan ganjil atau genap tanggal pada hari itu, tidak diperkenankan melintasi jalur tersebut.