Pihak berwenang di China baru-baru ini telah memberikan lisensi kepada BMW, yang memungkinkan produsen mobil Bavarian tersebut untuk mengekspor kendaraan yang dibangun oleh perusahaan patungan nasional BMW Brilliance. Ini membuka kemungkinan bagi BMW buatan China untuk membuat jalan mereka ke pelanggan di pasar lain seperti Eropa dan Amerika Serikat.
"Kami memiliki lisensi ekspor untuk usaha patungan, namun sejauh ini kami belum memutuskan untuk melakukan ekspor karena kami masih memerlukan produksi untuk pasar lokal," ungkap Olaf Kastner, Kepala BMW di China kepada Automotive News. Kekhawatiran kualitas telah dikaitkan dengan mobil dari China, namun BMW sekarang yakin kualitas mobil buatan China telah mencapai tingkat yang sama dibangun di Jerman atau AS.
Tahun lalu, BMW membangun lebih dari 300.000 kendaraan di dua fasilitas China yang berlokasi di Dadong dan Tiexi, untuk pembuatan model seperti Sedan Seri 1, Seri 2 Active Tourer, Seri 3, Seri 5 dan X1 (X3 akan ditambahkan di masa depan). Yang pertama, tampaknya menjadi model yang paling masuk akal untuk diekspor, namun Kastner telah menyatakan bahwa BMW tidak berencana melakukannya karena "semuanya masih diserap" secara lokal.
Produsen mobil lain yang juga telah mendapat lisensi ekspor adalah Volvo, yang menjadi produsen pertama mengekspor mobil buatan China ke Eropa dan Amerika Serikat dengan model seperti S60L dan baru-baru ini, S90.
Marque Swedia juga berakar kuat di China, berencana untuk membangun mobil listrik pertama di negara ini, yang akan diekspor secara global. (Paultan, 2/6/2017)