Direktur Utama PT KAI Persero Edi Sukmoro menyebut tiket untuk kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) yang akan beroperasi pada Mei 2019 tidak akan lebih dari Rp12 ribu per penumpang.
Edi mengatakan penetapan harga tiket LRT Jabodebek sudah diperhitungkan oleh operator dan pemerintah. Menurutnya hitungan tersebut berdasarkan asumsi subsidi yang akan diberikan setiap tahun dan kemampuan beli masyarakat maka harga tiket LRT tersebut tidak akan lebih dari Rp12 ribu.
"Ancer-ancernya itu tiket tidak lebih dari Rp12 ribu dengan asumsi di situ akan ada subsidi. Jadi kita harus membuat supaya masyarakat bisa menikmati dengan harga yang pantas dan terjangkau," kata Edi,(8/5)
Kendati demikian, Edi belum bisa merinci untuk besaran subsidi yang diberikan per tiket sebab belum ada keputusan baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi. Namun, PT KAI sebagai operator akan terus melakukan komunikasi dengan pemerintah terkait subsidi itu.
"Belum diputus. tapi kemungkinan besar Pemprov akan partisipasi. Bentuknya seperti apa kita akan komunikasi,"katanya.
Ia menambahkan, jika mengacu padai hasil rapat kordinasi dengan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kemarin, berapa pun subsidinya, PT KAI tetap harus menjalanka fungsinya sebagai operator transportasi yang kelak menjadi andalan warga sekitar Jakarta itu.
"Tapi secara prinsip, pendanaan ini seperti rapat kemarin dan Pak menko telah memutuskan sebagai investor adalah KAI melanjutkan apa yang sudah dijalankan," jelas dia.
Ia berharap, pengerjaan proyek transportasi massal yang ditargetkan akan beroperasi pada 2019 nanti dapat berjalan dengan lancar dan dapat membantu masyarakat.
"Ini kita harapkan ini bisa berjalan dengan baik. Karena masyarakat di Cibubur sudah sangat menanti," pungkas dia.