MODCOM, Sentul - Semakin banyaknya pembalap yang tampil dalam setiap seri European Touring Car Championship (ETCC) di ajang ISSOM membuktikan, para pembalap ini menganggap kompetisi balap yang diikutinya berjalan fair play. Tidak ada pembalap yang dijadikan sebagai anak emas oleh pengurus ETCC, semua pembalap dianggap sama dan sepadan. Hal ini dikatakan salah satu founder ETCC, Titus Jovra kepada Modifikasi.com di Sirkuti Sentul Jawa Barat akhir pekan lalu.
“ETCC selalu menjaga regulasi-regulasi yang sudah ditetapkan dan terus menjaga regulasi yang ada hingga ETCC selalu menjadi yang terdepan, karena ETCC unggul dalam hal regulasi yang selalu diawasi cukup ketat oleh ETCC. Dengan harapan, persaingan para pembalap di ETCC semakin kompetitif,” ungkap Titus.
Titus juga mengklaim, hanya di ETCC saja, balapan resmi yang memiliki Dewan Komisi Teknik (DKT) untuk mengawasi regulasi yang ada. “DKT bertugas bukan hanya mengawasi regulasi saja, tetapi juga selaku wasit bila ada permasalahan ataupun kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pembalap. Kemudian DKT ini melaporkan kepada ETCC sebagai pengambil keputusan,” imbuh Titus. Namun, Titus juga tidak menampik, bila keputusan yang diambil ETCC juga berasal dari DKT bila keputusan tersebut dianggap tepat dan tidak merugikan sepihak.
Pengurus DKT juga menjadi pembalap, ini dimaksudkan agar tidak terjadi egoisme yang selalu ingin menang sendiri. Dan diharapkan kompetisi dapat berjalan fairplay, tidak ada yang merasa dirugikan ataupun diuntungkan. “Sebagai pengawas ETCC, saya selalu bersikap objektif dan netral yang sudah menjadi harga mati, tidak dapat diganggu gugat,” tegas Titus.
Ketika disinggung soal regenerasi pembalap muda di ajang ETCC 2000 dan 3000, Titus merasa bangga, karena regenerasi pembalap muda berjalan cukup baik. Ketika tampil pertama kali beberapa tahun lalu, para pembalap muda kini sudah menjadi pembalap pro yang menjadi kelas tertinggi dan bergengsi dalam balapan ETCC 2000 dan 3000.
“Sudah saatnya para pembalap senior, seperti saya, Achmad Sadewa, Andre Dumais dan lainnya mundur untuk memberikan kesempatan kepada pembalap-pembalap muda, agar dapat terus mengembangkan kemampuannya di lintasan balap,” tutup Titus.
![]()