Pengamat: Jokowi Harus Tegur Menhub Mengenai Kecelakaan Di Puncak

[ROBOTIC]

Kecelakaan yang kembali terjadi di Jalur Puncak, tepatnya di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat pada Minggu (30/4) siang membuktikan pengawasan otoritas transportasi lemah.

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menyebut kecelakaan tak akan terjadi bila pemerintah serius dalam hal pengawasan. "Pengawasannya tidak ada, makanya ini terus terjadi," ucap Tigor, Minggu (30/4).



Satu pekan sebelumnya, kecelakaan serupa terjadi di Jalan Raya Puncak, kawasan Gadog, Kabupaten Bogor. Rem sebuah bus tak berfungsi sehingga menabrak kendaraan di depannya.

Tabrakan pertama dari bus tersebut akhirnya menyulut tabrakan beruntun yang melibatkan sejumlah mobil dan sepeda motor. Kecelakaan beruntun itu menewaskan empat orang.



Sementara siang ini, kecelakaan serupa terjadi di Ciloto. Sejauh ini diketahui korban jiwa akibat kecelakaan itu mencapai setidaknya 11 orang.

"Ada empat kendaraan roda empat dan empat roda dua yang terlibat kecelakaan beruntun," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur Ajun Komisari Erik Prakarsa seperti dilansir dari Detikcom.

Menurut Tigor, pengulangan kecelakaan itu membuktikan bahwa otoritas seperti Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan kepolisian tidak tegas dalam mengawasi operasional angkutan. Buktinya, ada saja kondisi kendaraan yang sebenarnya tak laik.

"Jika perusahaan bus nakal, pemerintah harus cabut izinnya karena izin jalan mereka kan dari Perhubungan Darat," imbuh Tigor.

Soal penyebab kecelakaan, Tigor menduga ada dua faktor yang memungkinkan, yaitu kendaraan tak layak jalan dan supir ugal-ugalan. Padahal menurutnya, di masa liburan seperti ini Kemenhub dan polisi seharusnya memperketat pengawasan.

Tigor menyayangkan terjadinya lagi kecelakaan, apalagi secara beruntun. Padahal pengawasan terhadap kendaraan seharusnya sudah bisa jadi perhatian karena lemahnya pengawasan yang berujung merenggut nyawa bak cerita kaset lama. Terjadi berulang-ulang.

"Menteri Perhubungan harus lebih tegas. Bahkan Presiden menurut saya harus menegur Menhub karena kejadian seperti ini terulang kembali," pungkas Tigor.

[Hip]

Pengawasan ??? Basi!!!

Hampir semua kendaraan besar menjalani KIR SILUMAN.

Coba lihat sekitar kita.. Truck tronton, Bis umum.. Lampu rem banyak yang tidak nyala.. dan kondisi kendaraan jauh dari standar kir.

[Ibamboy]

Salah om mestinya bikin aturan ga boleh kendaraan berat masuk wilayah puncak pas musim liburan. Terus bagusin alternatif jonggol sama sentul

[sakae_4_8]

Salah om mestinya bikin aturan ga boleh kendaraan berat masuk wilayah puncak pas musim liburan. Terus bagusin alternatif jonggol sama sentul

susah juga sih sebenernya.. jalan paling bener ya perketat inspeksi.. atau ga boleh sama sekali.. tapi pasti ntar pada protes yg mau jalan2

[rubble]

crash landing ....... spt airbus .....

[Edomanuel]

kok Keur nya aja pake keur mobil box... berarti ada main saat uji kelayakan dan pengusaha otobus... hajar booosssss ... sudah berkali-kali terjadi eh terjadi lagi dan terjadi lagi..

[ACCUNIK_COM]

maknya saya males kepuncak, liatnya ajua kadang udah serem

[minister]

Salah om mestinya bikin aturan ga boleh kendaraan berat masuk wilayah puncak pas musim liburan. Terus bagusin alternatif jonggol sama sentul

untuk bagusin jalan alternatif kayak jonggol & sentul orang2 kayaknya males juga om masuk2 dulu, apa lagi msk kecibubur yg baru keluar tol aja udah stuck dan macetnya ga abis abis, bisa dr ujung sampe ujung.

orang2 msh berfikir lebih enak&cepat tetep lewat tol karena praktis

- - - - - - - - - -

banyaak itu bis bis yg ngebulnya ampun, lampu2nya mati, terus jalannya aja udah miring2 posisinya tapi tetep 'lolos' uji. kadang suka dianggap sepele tapi hasilnya ya begini lagi begini lagi

[Chicane]

Paling bener KIR nya diperketat dan yang paling penting itu sopir2 dididik yg bener dari perusahaan2 otobus nya ndiri. Proses seleksi jg yg ketat.


Dannnnn suruh kurang2in gelayaran malem2, begadang sm nyabunya itu sopir2

[Omnibus]

lumrah lah yg begini di third world