Para Ilmuwan Berhasil Ciptakan Rahim Buatan Untuk Bayi Prematur
Results 1 to 5 of 5
  • Thread Tools
  • Short URL:  http://modifika.si/643121
  • Share on facebook
  • Share on twitter
  1. #1
    Kopral Dua
    Posts
    7,031
    Power
    12 
    M-Store Point
    0
    Online
    2 Mths 2 Wks 19 Hrs 41 Secs

    Para Ilmuwan Berhasil Ciptakan Rahim Buatan Untuk Bayi Prematur



    Para ilmuwan berhasil menciptakan rahim buatan untuk lebih meningkatkan kehidupan bayi prematur. "Rahim buatan" telah dikembangkan dan diyakini akan mampu memperbaiki kelangsungan hidup bayi bayi sangat prematur. Perangkat yang memasukkan kantong plastik berisi cairan amnion kaya nutrisi telah berhasil diuji pada janin domba yang setara dengan bayi berusia 23 minggu.

    Tidak seperti inkubator konvensional, "perangkat pendukung ekstra uterin" secara erat mereproduksi kondisi dalam rahim yang nyata. "Sistem ini berpotensi jauh lebih unggul dari apa yang saat ini dapat dilakukan rumah sakit untuk bayi berusia 23 minggu," kata Dr Alan Flake, dari Children's Hospital of Philadelphia dikutip dari Daily Mail.

    Jantung bayi sendiri mengedarkan darah melalui tali pusar ke mesin pertukaran gas luar menggantikan plasenta ibu. Tidak ada pompa mekanis yang digunakan karena bahkan tekanan buatan yang lembut bisa secara fatal membebani jantung bayi prematur.

    Para ilmuwan percaya bahwa ini siap untuk diuji pada manusia dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Pada bayi yang lahir prematur, kesempatan bertahan hidup kurang dari 23 minggu mendekati nol sedangkan pada 23 minggu adalah 15 persen, pada usia bayi 24 minggu 55 persen dan pada usia 25 minggu sekitar 80 persen, menurut yayasan amal Tommy.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menyediakan lingkungan yang membuat bayi prematur yang kecil dapat dengan aman mengembangkan paru-paru dan organ tubuh lainnya selama periode kritis dari 23 sampai 28 minggu setelah pembuahan.

    Sistem ini diyakini berpotensi jauh lebih unggul dari apa yang saat ini dapat dilakukan rumah sakit untuk bayi berusia 23 minggu yang lahir di titik kritis untuk bertahan hidup. Ini bisa menetapkan standar perawatan baru untuk subset bayi yang sangat prematur ini.

    Enam anak domba prematur telah menjadi bagian dalam tes versi perangkat terbaru yang berevolusi dari tangki kaca hingga desain biobag selama periode tiga tahun. Dari hasil uji, hewan ini bisa bernapas secara normal, bisa membuka mata, tubuhnya ditumbuhi bulu dan mampu mengembangkan saraf dan organ yang berfungsi dengan baik. Meski berhasil melakukan uji coba pada anak domba, Dr Flake mengatakan bahwa tidak ada teknologi yang bisa menggantikan rahim seorang ibu pada tahap awal perkembangan janin.


  2. Rekeningku.com
  3. #2
    Letnan Kolonel
    Location
    www.accunik.com
    Posts
    5,267
    Power
    13 
    M-Store Point
    0
    Online
    1 Mth 2 Wks 2 Days 10 Hrs 16 Mins 19 Secs
    diuji pada domba.........

  4. #3
    Brigadir Jendral
    Location
    jaks-bar
    Posts
    12,492
    Power
    23 
    M-Store Point
    0
    Online
    5 Mths 2 Wks 1 Day 20 Hrs 24 Mins 14 Secs
    wowwww mantabsssss

  5. #4
    Kopral Kepala
    Location
    Indonesia
    Posts
    116
    Power
    M-Store Point
    0
    Online
    2 Hrs 54 Mins 25 Secs
    keren banget bs ciptain rahim buatan

  6. #5
    Kapten
    Location
    Jakarta-Perth
    Posts
    2,688
    Power
    10 
    M-Store Point
    0
    Online
    3 Wks 6 Days 11 Hrs 21 Mins 29 Secs
    Besok2 janin yg masih di rahim bisa dipakaikan baju

 

 
Rekeningku.com Desktop 300x250

Thread Information

Users Browsing this Thread

There are currently 1 users browsing this thread. (0 members and 1 guests)

Similar Threads

  1. Para Ilmuwan Berhasil Pecahkan Misteri Segitiga Bermuda
    By kanez.angel5 in forum Lain-Lainnya
    Replies: 26
    Last Post: 28th October 2016, 18:36
  2. Replies: 1
    Last Post: 22nd April 2016, 17:37
  3. Replies: 19
    Last Post: 7th October 2015, 18:14
  4. Replies: 18
    Last Post: 22nd July 2014, 10:01
  5. Replies: 12
    Last Post: 24th June 2014, 18:11
Back to top