Airbag adalah fitur keamanan yang berfungsi untuk melindungi pengemudi jika terjadi kecelakaan. Penggunaan airbag dapat membantu melindungi daerah kepala, leher, dan dada. Menurut instruktur Safety Institute Indonesia, Dhany Ekasaputra, "Airbag dipasang oleh pembuat kendaraan untuk keselamatan pengemudi dan penumpang. Biasanya airbag keluar dari setir/kemudi dan dashboard mobil,"
Namun Dhany mengingatkan, ketika terjadi kecelakaan seringkali airbag terbukti kurang memadai, karena tidak menggunakan sabuk pengaman/seatbelt ketika berkendara. Sensor airbag yang ada di bagian depan mobil, baru akan bereaksi jika mobil menghantam benda statis minimal kecepatan 40 kilometer per jam.
Airbag mengembang karena aliran listrik melalui kabel yang menimbulkan panas, yang kemudian membakar propelan airbag yang terbuat dari natrium azida. Natrium azida adalah bahan bakar yang dapat dengan cepat terbakar dan menghasilkan gas nitrogen yang banyak. Gas nitrogen itu kemudian mengalir melalui filter dan mengisi airbag yang terbuat dari nilon.
Dhany menjelaskan, biasanya setelah terjadi benturan airbag yang terisi nitrogen akan mengempis dengan mengeluarkan gas melalui lubang-lubang kecil. Awan asap yang memenuhi kendaraan berisi talcum powder, yang digunakan untuk mencegah airbag lengket menempel ketika terlipat didalam.
Berbeda dengan sistem airbag samping yang menggunakan gas simpanan yang terdiri atas silinder terisi 3000-4000 psi gas argon terkompresi (compressed argon gas). Kontrol modul memberi sinyal ke igniter, yang melelehkan bladder kecil didalam silinder tersebut. Gas argon kemudian mengisi airbag. Sama seperti nitrogen, argon juga tidak berbahaya.