Rapper Jay Z memutuskan untuk menghapus sebagian besar karya dalam katalog musiknya yang ditampilkan penyedia layanan musik streaming Spotify. Ia hanya menyisakan beberapa album awal dan kolaborasi saja.
Jay Z, yang kini menjadi salah satu pemilik penyedia layanan musik streaming Tidal, mengambil langkah untuk mencabut sebagian besar karya musiknya karena tidak sepakat dengan kebijakan Spotify.
Album Jay Z yang tersisa dalam katalog Spotify adalah In My Lifetime Vol.1 (1997), Reasonable Doubt (1997) dan Vol.2 Hard Knock Life (1998). Di sana juga ada album kolaborasi rapper asal Brooklyn, Amerika Serikat itu dengan band Linkin Park bertajuk Collision Course (2004).
Ada pula lagu yang dibuatnya bersama Kanye West, Watch The Throne, dan lagu kolaborasi dengan Fat Joe berjudul N***as in Paris. Tak hanya itu, terdapat tembang kolaborasi bersama Remy Ma, All The Way Up, dan kolaborasi dengan Kanye-led, Clique.
Pihak Spotify telah mengonfirmasi hal ini kepada Billboard.
“Beberapa katalog Jay Z telah dihapus atas permintaan sang artis,” ujar perwakilan Spotify.
Langkah ini sepertinya diambil Jay Z lantaran Tidal, perusahaan di mana ia berinvestasi sangat besar, belum juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam merebut pasar penyedia layanan musik streaming.
Spotify hingga bulan lalu tercatat mendapatkan sekitar 50 juta pelanggan, Apple Music sekitar 20 juta pelanggan, dan Amazon diperkirakan memiliki 10 juta pelanggan jika digabung dengan Amazon Prime.
Sementara pelanggan Tidal sendiri diperkirakan tidak melebihi 3 juta orang, sehingga hanya bisa bersaing dengan penyedia layanan musik streaming yang belum begitu terkenal seperti Deezer dan Napster.
Bukan hanya Jay Z yang berinvestasi di Tidal, 15 artis papan atas lainnya juga memarkirkan uangnya di perusahaan ini, seperti Beyonce, Rihanna, Kanye West, Alicia Keys Usher, Nicki Minaj, Coldplay, Calvin Harris, Madonna, Jack White, Arcade Fire, Daft Punk, deadmau5, Jason Aldean dan J. Cole.