Ratusan pengemudi angkutan kota (angkot) menggeruduk kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jl Satria Sudirman. Mereka menolak keberadaan taksi dan ojek online di Tangerang.
"Tuntutan kami cuma satu, yaitu penghapusan kendaraan online di Tangerang. Legalitas mereka sebagai angkutan umum apa? Itu kan merugikan kita yang legal," kata salah seorang koordinator aksi, Fredi, Rabu (8/3/2017).
Tidak hanya berdemo, para supir angkot pun mencegat dan mengambil helm driver ojek online yang melintas.
Peristiwa itu terjadi di Jl Satria Sudirman, Tangerang, pada Rabu (8/3/2017) sekitar pukul 10.20 WIB. Saat itu seorang pengemudi ojek online sedang membaca penumpang dan melintas di lokasi demo.
Sontak para pendemo langsung meneriaki dan mengejar ojek online tersebut. Penumpang yang sedang membonceng diminta turun, lalu helmnya diambil. Kemudian pengendara ojek online juga disuruh meninggalkan lokasi.
Saat itu salah seorang pendemo membanting helm, yang sebelumnya digunakan penumpang, ke aspal jalan. Helm itu pun hancur berkeping-keping.
Beruntung, pengemudi ojek online dan penumpangnya selamat dari tindak kekerasan. Saat massa pendemo mengejar, polisi juga langsung bergerak memberikan penjagaan.
Aksi serupa pun dibales oleh para pengemudi Taxi Online dengan melakukan penghadangan terhadap angkot yang sedang melintas di depan Polresta Metro Tangerang. Kejadian ini berlangsung pukul 15.00, dimana massa driver ojek online mendatangi Polresta Metro Tangerang untuk melaporkan tindakan kekerasaan yang dilakukan oknum sopir angkot yang berdemo tadi pagi.
Kericuhan juga sempat terjadi, para ojek online dengan mencegat dan memukuli dinding mobil.
![]()