Asri, sejuk, dan lapang. Seperti itulah kesan pertama ketika mengunjungi gelanggang olaharaga (GOR) milik pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, yang terletak di Jalan Medokan Asri Tengah, Surabaya, akhir Februari lalu
Jelas terlihat GOR yang bernama Sony Dwi Kuncoro Badminton Hall tersebut masih amat baru. Sebuah karangan bunga tampak bersandar sendirian di tembok berwarna biru.
Selain oranye dan putih, biru menjadi salah satu warna dasar dari bangunan yang berdiri di tanah yang berukuran kurang lebih 3.400 meter persegi itu.
Sebagian dari tanah tersebut dibangun GOR, sebagian lagi dibangun rumah baru Sony. Ia membangun rumah di sana supaya mudah mengawasi GOR yang akan menjadi bisnis masa depannya ketika sudah pensiun.
"Sudah beli tanah dari 2010. Ini proyek maksa, Sony itu badminton dari kecil. Pensiun umur berapa sih? 35 atau 36? Saya inginnya dia tidak melatih ke luar, di sini saja mendirikan klub," kata istri yang juga pelatih Sony, Gading Safitri.
Tulisan 'Sony Dwi Kuncoro Badminton Hall' terpampang jelas di atas tembok biru, berserta gambar poster Sony disamping pintu masuk.
Setelah secara resmi dibuka pada 10 Februari 2017, GOR yang memiliki enam lapangan bulutangkis ini rencananya akan disewakan kepada siapapun yang hendak berlatih bulutangkis, atau sekadar membuang keringat. Tarifnya per jam Rp60 ribu.
"Sudah banyak orang yang tahu GOR ini. Hari-hari tertentu penuh, ramainya saat malam. Kalau pagi, biasanya ramai hari Sabtu-Minggu," ujar Gading.