Rachna Sisodia (24), wanita asal India ini dikremasi hidup-hidup oleh suami dan keluarganya lantaran dokter salah memberi informasi tentang kematian pasiennya. Awalnya Sisodia dilarikan oleh sang suami ke rumah sakit karena menderita infeksi paru-paru. Dokter yang menanganinya kemudian menyatakan bahwa Sisodia telah meninggal dunia.
Sang suami pun membawa jasadnya pulang untuk dikremasi. Namun, seseorang yang menyaksikan upacara kremasi tersebut mengatakan bahwa Sisodia masih hidup, sehingga dia pun ditarik kembali dari tumpukan kayu dan dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tetap tak terselamatkan.
Setelah dilakukan autopsi, terdapat abu di paru-paru Sisodia. Ini menunjukkan bahwa dia masih hidup ketika dimasukkan ke tumpukan kayu untuk dikremasi. Dua dokter lain juga mengatakan hal sama, penyebab kematian bukan karena infeksi paru-paru melainkan syok karena dibakar hidup-hidup. Hasil pemeriksaan dokter dinyatakan oleh seorang inspektur polisi senior, Rajesh Pandey.
Hasil pemeriksaan terhadap jasad Sisodia masih menjadi perdebatan pihak rumah sakit. Pihak keluarga juga menuduh suami Sisodia sebagai pembunuh karena sebelumnya wanita tersebut dilaporkan menghilang. Sang suami jelas membantah tuduhan tersebut dan menyebut keluarga Sisodia menuduhnya membunuh untuk memanfaatkan keadaan dan menguras hartanya. Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus ini.