Penelitian baru dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) menemukan bahwa besi pelindung pada bagian belakang truck trailer yang lebih aman dari sebelumnya. Namun, statistik dunia nyata mengisyaratkan bahwa bagian-bagian yang sudah mendapatkan perbaikan tersebut mungkin masih belum bisa menyelamatkan nyawa orang.
Di putaran terakhir tes, trailer dari Great Dane, Manac, Stoughton, Vanguard, dan Wabash lulus dari 3 evaluasi IIHS dan meraih penghargaan Toughguard IIHS. Lembaga ini memeriksa seberapa kuat besi penjaga ini saat dihantam oleh kendaraan yang melaju dalam kecepatan 56 Km/h, mulai dari 100 persen lebar besi tersebut, 50 persen, dan terakhir adalah 30 persen. Setiap tes lebih sulit daripada yang terakhir karena potongan pelindung ini harus menahan kekuatan yang lebih besar.
Trailer dari Hyundai Translead, Strick, dan Utility melewati dua evaluasi pertama, namun gagal di tes 30 persen. Menurut IIHS, perusahaan-perusahaan ini akan bekerja pada peningkatan desain, dan mereka akan memeriksanya lagi setelah upgrade.
Besi pelindung yang terpasang di bawah bagian belakang truk trailer seharusnya mampu menghentikan mobil masuk kekolong trailer saat kecelakaan, dan pemerintah Amerika Serikat mengamanatkan persyaratan keselamatan tertentu untuk bagian-bagian ini. Namun, IIHS menemukan bahwa pelindung standar tersebut bisa patah saat mengalami kecelakaan. Mereka akhirnya melakukan tes independen dari bagian tersebut mulai tahun 2011.
"IIHS bukan badan pengawas, dan selain aman, tidak ada insentif bagi produsen semi-trailer untuk melakukan perbaikan," ujar David Zuby, wakil presiden eksekutif dan kepala kantor penelitian IIHS dalam sebuah pengumuman. "Ketika kami memulai pengujian, kami tidak yakin bagaimana mereka akan merespon. Perusahaan-perusahaan ini pantas mendapatkan banyak pengakuan atas komitmen mereka untuk mengatasi masalah tabrakan belakang ini."
Korban tewas akibat menghantam bagian belakang truk trailer di Amerika terus meningkat. Jenis kecelakaan ini menyebabkan 260 kematian pada tahun 2011 dan naik menjadi 427 kematian pada tahun 2015 - meningkat 39 persen. (motor1 3/3/2017)