Tujuh orang korban terluka akibat kerusuhan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Jambi, Rabu (1/3) malam. Napi mengamuk dengan cara membakar bangunan lapas.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun aula, sel tahanan narapidana perempuan dan kantin lapas ludes terbakar.
Kepala Kepolisian Daerah Jambi Brigadir Jenderal Yazid Fanani mengatakan, situasi saat ini sudah terkendali. Berdasarkan pendataan sementara, tak ada narapidana yang melarikan diri.
"Ada gedung aula atau ruangan pertemuan, kantin koperasi yang ada di dalam lapas habis terbakar akibat kericuhan yang, namun api berhasil dipadamkan tim pemadam kebakaran setelah bekerja selama lima jam lebih," kata Yazid, Kamis (2/3) dini hari.
Tujuh orang korban luka kini dirawat di rumah sakit. Mereka terdiri dari seorang anggota polisi dan enam napi.
Sebanyak 85 napi perempuan diungsikan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jambi.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jambi, Bambang Palasara mengatakan, kericuhan terjadi karena adanya razia narkotik yang digelar pada malam hari tadi.
Napi yang menolak kemudian melawan petugas. Sipir kewalahan mendapat perlawanan tiba-tiba itu karena kalah jumlah. Kericuhan tak bisa dibendung. Napi kemudian memulai aksi pembakaran. Api terlihat berkobar sekitar pukul 21.00 WIB.
Petugas gabungan kemudian dikerahkan dan bisa meredam perlawanan napi. Sekitar 00.10 WIB digelar dialog antara perwakilan napi berjumlah 20 orang dengan Kepala Lapas, Kakanwil Kekemkumham, Kapolda Jambi, Komandan Korem dan Wali Kota Jambi.
Dalam dialog perwakilan napi menolak adanya razia malam hari khawatir ada penyusup. Setelah dialog digelar, disepakati napi akan kembali ke sel tahanan lagi dan tak ada kerusuhan. Namun petugas terlihat masih berjaga-jaga di luar lapas.