Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mendapat izin untuk membangun area di sekitar Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Rencananya di sekitar cagar budaya itu akan dibangun danau sebagai bagian dari renovasi Lapangan Banteng oleh Pemprov DKI Jakarta.
Padahal menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, persiapan renovasi sudah matang.
"Desain sudah semua. Tapi kami enggak berani sebelum tim cagar budaya menyatakan boleh kerja," kata Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota, Jakarta, Rabu (1/3).
Lapangan Banteng akan dipercantik dengan diperbaikinya lapangan sepakbola yang ada sehingga bisa berkelas internasional. Lapangan akan menggunakan rumput sintetis yang tahan terhadap segala cuaca.
Taman juga akan dibangun di lapangan ini lengkap dengan arena lari, toilet umum, dan penerangan memadai sehingga bisa digunakan 24 jam.
Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng pihak swasta dan memanfaatkan dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk membangunnya.
Ahok menargetkan Lapangan Banteng bisa jadi salah satu tujuan wisata di ibu kota.
Lapangan Banteng terkenal dengan keberadaan Patung Pembebasan Irian Barat di tengahnya, Patung ini merupakan salah satu benda cagar budaya, seperti patung-patung lainnya di Jakarta.
Dikutip dari laman resmi Pemprov DKI Jakarta, Jakarta.go.id, patung tersebut dibangun pada tahun 1962. Ide pembangunannya berasal dari Presiden Soekarno.
Sketsa patung kemudian dibuat oleh Deputi Gubernur Jakarta saat itu Hendrik Hermanus Joel Ngantung atau Henk Ngantung.
Patung ini menggambarkan seorang yang berhasil membebaskan belenggu dari penjajahan Belanda. Patung dibuat dari bahan perunggu dan dibuat oleh Tim Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan Edhi Sunarso. Patung diresmikan pada 17 Agustus 1963 oleh Soekarno dan menjadi salah satu benda cagar budaya hingga kini.