MODCOM, Karawang - Dalam lima tahun ke depan, bila perekenomoian Indonesia terus membaik PT Honda Prospect Motor (HPM) siap menaikan kapasitas produksi dari 120 ribu unit menjadi 180 ribu unit per tahun. Hal ini diungkapkan langsung oleh Marketing & Aftersales Service HPM, Jonfis Fandi di Karawang belum lama ini.



Untuk mewujudkan produksi 180 ribu unit, pihaknya siap menggelontorkan investasi jangka panjang sebesar Rp 4,8 triliun. "Kita prediksi penjualan otomotif Indonesia akan terus meningkat dan ini akan seiring dengan penjualan produk-produk Honda. Kesempatan ini kita ambil untuk meningkatkan jumlah produksi," jelas Jonfis.

Dalam rencana tersebut ada 3 hal pokok yang akan dilakukan HPM untuk melakukan pengembangan pabrik. Pertama adalah peningkatan kapasitas Engine Plant yang pada akhir 2019 mencapai 300 ribu unit per tahun. Disusul oleh peningkatan kapasitas Frame Line yang semula 120 ribu menjadi 180 ribu unit per tahun di pabrik kedua pada April 2021. Dan kemudian disusul oleh peningkatan kapasitas PO Injection Plant pada Maret 2022.

Untuk diketahui, pencapaian produksi HPM hari ini yang telah mencapai 1 juta unit dalam waktu 14 tahun sejak dimulainya produksi di pabrik mereka di Karawang, Jawa Barat. Pencapaian ini tak lepas dari penambahan investasi untuk melakukan penambahan fasilitas.

"Berdirinya pabrik crank shaft untuk memenuhi peraturan pemerintah terhadap mobil LCGC. Ini juga menjadi bagian dari komitmen Honda untuk memproduksi lebih banyak komponen dan SDM lokal," jelas Tomoki Ucida, Presiden Direktur HPM.

Pabrik Crank Shaft yang baru pada September 2016 lalu memiliki kapasitas produksi hingga 240 ribu unit per tahun. Dengan total investasi mencapai Rp 228 Miliar, fasilitas ini menerapkan teknologi canggih dan mesin presisi tinggi yang ramah lingkungan. Dan untuk diketahui, saat ini, produk-produk yang diproduksi HPM telah memiliki kandungan lokal hingga maksimal 87%.

Tak hanya dari kuantitas, Honda juga telah meningkatkan nilai ekspor menjadi lebih dari Rp 2,2 Triliun pada 2016 dari sebelumnya sebesar Rp 1,8 Triliun. Di 2017, Honda kembali meningkatkan kuantitas ekspor menjadi hampir 10 ribu kontainer dengan nilai lebih dari 2,5 Triliun Rupiah