Abraham Poincheval, seniman asal Perancis ini menyegel dirinya di dalam batu sarkofagus selama 8 hari di Galeri Paris Palais de Tokyo. Tujuannya cukup unik, Poincheval ingin mengetahui tentang dunia dan tantangan ini akan berakhir hingga awal Maret mendatang.
Penjara sementara Poincheval berupa batu yang dibelah menjadi dua. Ada lubang disana yang hanya bisa ditempati satu orang saja. Orang yang masuk dalam lubang itu dalam kondisi duduk. Satu-satunya koneksi dengan dunia luar hanyalah saluran ventilasi.
Poincheval mengatakan bahwa dia telah menghabiskan banyak waktu untuk mempersiapkan pertunjukan ini baik secara mental dan fisik. Dia yakin bahwa bisa melakukannya. Selama 8 hari ke depan, ada staf medis yang terus memantau kesehatan alat vital. Pemantauan itu bisa dilihat dari kamera kecil yang disiarkan di dalam galeri.
Selama delapan hari meditasi, Poincheval akan mencoba bertahan hidup dengan memakan daging kering, sup karton dan beberapa cairan lain. Namun yang menjadi perhatian utamanya adalah psikologis. Karena takut isolasi dan ruang ketat dapat menyebabkan dia kehilangan kontak dengan realitas. Dia berharap pengunjung akan berbicara dengan batu seperti yang mereka lakukan selama pertunjukan sebelumnya di Marseilles beberapa waktu lalu untuk membuatnya tetap waras mental.
Selain itu, masalah buang air juga menjadi pikiran banyak orang ketika melihat tantangan ini dijalankan. Sebelum Poincheval disegel di batu, dia mengatakan kepada AFP bahwa dia akan buang air kecil ke dalam botol air kosong dan duduk di wadah kecil ketika mengeluarkannya. "Batu itu akan menyerap sebagian bau, saya pikir saya bisa menerimanya," ujar Poincheval mengenai bau kotorannya.