Perekonomian Singapura yang terus berkembang mungkin telah menempatkan negara tersebut diantara Empat Macan Asia, tetapi seseorang harus menjaga kesehatan sang harimau, terutama ketika polusi di China sudah mencapai rekor tertinggi.
Di sinilah EVA datang, hadir sebagai 'mobil listrik yang secara eksplisit dirancang sebagai taksi untuk kota besar tropis'. EV ini dikembangkan oleh insinyur dari Technische Universitat Munchen, Jerman yang bekerja sama dengan para ilmuwan dari Nanyang Technological University di Singapura di bawah nama proyek TUM CREATE.
Versi final dari taksi listrik ini memiliki empat kursi pintar yang dilengkapi dengan sistem yang dirancang khusus untuk mengusir kelembaban dan panas dari permukaan kursi untuk tingkat kenyamanan yang jauh lebih baik.
Selain itu, kursi penumpang depan bisa dilipat ke depan untuk mengungkapkan kursi anak yang teringrasi, yang dengan aman menampung anak-anak berusia sembilan bulan sampai tiga tahun. Setelah masuk, penumpang dapat memesan secara online dan pembayaran di mana saja melalui sistem infotainment mobil, tapi ada juga kemungkinan menyesuaikan AC dan pengaturan audio melalui aplikasi smartphone.
Taksi tropis full electric ini memiliki motor listrik bertenaga 67 Hp yang didukung oleh baterai 50 kWh dan memungkinkan EV tersebut untuk berkelana hingga 330 km dengan 1 kali full charge. Taksi ini juga bisa berakselerasi dari 0-100 Km/h dalam 10 detik, yang tampaknya cukup layak.
Namun di Singapura, taksi digunakan dalam dua shift, yang berarti jarak tempuh yang disebutkan di atas tidak akan cukup. Sebagai solusi, EVA menerima sistem pengisian cepat 15 menit, menggunakan dua charger untuk mengisi baterai. (autoevolution, paultan 18/5/2015)